Kamis, 27 April 2017

Pekerja

Letih tiada tara
Lara yang mengundang duka
Namun kujalani saja
Kan ku tuai hasilnya

Pagi membabi buta
Mata yang terbuka
Keringat yang tak sia sia
Demi tujuanku yang kudamba

Raga ku mungkin kuat
Namun entah sampai kapan
Tekat ku kan semakin kuat
Dan mengintip sebuah harapan

Selasa, 11 April 2017

Tenang, Aku tak akan pergi

Senarku berayun-ayun
Seakan mengirim pesan padaku
Mainkan aku agar tenang hatimu
Memberi ruang kosong yang semu

Kupetikan nada untukmu
Agar kau perhatikan suaranya
Sesaat melihatku juga
Tatkala kau sedang merayu

Jangan pergi dahulu
Laguku kan panjang untukmu
Hingga kau pun meronta
Berbisik lirih kau menanam cinta

Langkahmu kian dekat
Karena keingintahuan
Aku tak akan pergi
Karena aku menunggumu

Mencinta dan Dicinta

Sapa dan cerita
Tentang suatu roda
Yang tak pernah berhenti
Selalu saja mengitari

Kau dan aku
Diman dua insan menjadi satu
Berbeda jiwa dan fikiran
Namun imaji yang memainkan peran

Ingin rasanya aku menua
Namun kuingin kau disampingku
Bercanda dan bercerita
Tentang masa muda

Melukis cinta
Abstrak namun tergambarkan
Tatkala dilanda asmara
Tak tau apa yang dirasakan
Indah saja rasanya dicinta dan mencinta

Senandung pilu

Berbasa basi untuk bicara
Bahasan yang tak semestinya
Namun hanya ingin mendengarnya
Berbicara didepan mata, oh alangkah indahnya

Seperti mengintip surya
Hanya ingin mendapar sinarnya
Tapi kenapa sangat sulit meraihnya
Tetap disini melihat dari jarak pandangnya

Detik pun menjadi jam
Walau sesaat namun berkesan
Hingga pagi menuju malam
Hasratku pun mulai ingin berpesan

Pilu namun nikmat
Bahagia walau menyakitkan
Rindu yang selalu menyekat
Namun apalah aku yang tak punya peran

Senja tanpamu

Sayup sayup sinarmu
Silaukan mataku
Tatkala sedang pilu
Menahan isak tangisku

Sajak demi sajak
Hanya sebatas aksara
Yang selalu saja terjebak
Tersenyum namun tak nampak

lembayung senjamu
Ingin kuhabiskannya denganmu
Begitu cepat habis
Dan terkesan dramatis yang tragis

Sabtu, 08 April 2017

Purnama dan kabut

Dingin, sepi, menyendiri
Ingin menemani
Namun jauh disana
Sukar tuk meraihnya

Hai purnama
Hadir saatku terlelap
Namun kau tetap disana
Menyinari dalam gelap

Tapi tenanglah disana
Kabut kan menghampiri
Tanpa kau mengundangnya
Ia kan menemani

Ada jumpa dan sapa
Walau gelap melanda
Kalian pun saling melengkapi
Membuat isi bumi menjadi iri

Selasa, 04 April 2017

Tembokpun ingin bersenandung

Berjalan memutari sudut kota
Binar binar lampu menyala
Hanya mereka yang terlihat
Nampak bersih namun tak tersirat

Jalanan lusuh nan kumuh
Karena sampah hanya dibuang dari atas
Mungkin mereka tak tau rasanya berteduh
Tatkala mereka selalu diatas

Kokoh berdiri dengan megah
Namun menyembunyikan kearifan lokal
Bayangkan saja pohon disana
Nampak indah namun akar pun tak terlihat

Ingin kunikmati senja, namun kau halangi
Ingin kulukis awan, namun kau gelapkan selalu
Ingin kuhitung bintang, namun selalu kau usir bintang itu hingga tak terlihat
Bijak sekali kau berkata untuk untung ataupun rugi, enyah saja

Jika kau bangun terus itu sampai kiamat
Dimana kami tinggal?
Dengan lantang kusampaikan
Selamat datang diakhir zaman.