Kamis, 21 November 2019

Maaf dan Terima-kasih

Selamat pagi, untuk jiwa jiwa yang masih saja sendiri
mencoba jalani semua dengan perih
berusaha tegar tanpa pamrih
namun disatu sisi inginkan semua kembali

Untuk nama yang sering aku rapal,
aku takut ketika aku-pun tak sempat,
untuk bercerita tentang diriku,
betapa besarnya kasihku yang sampai detik ini pun menyayangimu.

Untuk raga yang saat ini sukar aku temui,
namun jiwa mu selalu hampiri
esok, ketika engkau ingin mengenangku kembali,
cukup hampiri lah tulisan tulisanku ini.

Untuk aku, yang gemar akan kata Maaf,


Maaf, belum bisa mengerti, tentang semua yang kau beri,

maaf,belum bisa menjadi seseorang yang bisa dikenang secara baik baik,

maaf, belum bisa menjadi seseorang yang bisa melengkapi sempurnamu,

maaf, belum bisa menunjukkan cinta yang sesungguhnya padamu,

maaf, belum bisa wujudkan satu pun ingin mu dikemudian hari,

maaf, membiarkan mu sendiri, menahan sakit, merasa sedih tak menemui reda, berpura pura bahagia, menikmati pahitnya hal bernama kecewa, membuat mu mengubah rasa dari peduli menjadi benci, mengubah hal seindah rindu menjadi perpisahan yang menyakitkan,


Dan banyak lagi tentang salahku padamu, juga tentang apapun yang aku tak sadari, meski kau akan menjawabnya dengan senyum yang berat,
"aku telah memafkanmu"


Elsa,
dibaris ini adalah hal yang mungkin pernah  aku sampaikan, iya tentang Terima-kasih,


Terimakasih, telah memberi ruang untukku kala itu,membiarkan jiwa yang kotor ini kau kagumi kala itu, menjadi pria paling beruntung disayang olehmu.

Terimakasih, telah pernah bercerita bersama, berbahagia bersama,dan menangis bersama,

Terimakasih, telah mendefinisikan kota ini menjadi kota kenangan kita disetiap sudutnya,

Terimaksih, telah sempat menjadi penopang kala aku pun sedang patah,

Terimaksih, telah berbagi kasih luar biasa dahulu padaku, aku bahagia menjadi yang engkau pilih,

Terimakasih, tentang semua kebaikan mu yang tiada hentinya kau beri sampai saat ini.

Tentang semua yang dipertemukan, 
pasti akan menemui arti kata pisah, sementara, atau selamanaya.
Tentang betapa bahagianya aku, sempat berbagi dunia bersamamu.
Tentang keputusanmu mengenaiku, aku percayakan pada yang kuasa.
Tentang dikau yang akan temui bahagiamu, atau tentang kau yang hampiri, dan semesta mensetujui mengenai aku dan kamu.
berbahagialah, ikhlaskan sakit kita, serahkan semua, lepaskan semua, aku percaya semua akan indah ketika Tuhan pun sudah berkehendak.


Tak akan ragu diriku selalu, dan selalu mengucap,
Maaf dan Terima kasih










Rabu, 20 November 2019

Masih tentang aku, saja.

Aku akan merasa sesakit ini,
Melatih senyum dan tawaku.

Aku akan merasa sehancur ini,
Membangun kepercayaan diri hingga mati.

Aku akan merasa segelap ini,
Menerangi harapan harapan yang mulai redup.

Tapi,

Sekuat tenanga aku akan,

Menjadi orang yang lalai, untuk sakiti hati sendiri maupun dirimu.

Menjadi orang yang tak menggemari menikam diri sendiri dengan jutaan pertanyaan yang tak sanggup untuk ku jawab.

Menjadi orang yang berhenti memuja sang sedih, agar sang reda ingin tuk hampiri.

Menjadi manusia seutuhnya tanpa rasa khawatir, mengenai dikau dan segala perasaanku.

Menjadi orang yang tak kenal kata sibuk, jika saja dikau butuhkanku, jikalau.
Aku, dengan segala ketegaranku, aku membiarkanmu, bahagia dengan pilihanmu.

Jikalau berteman saja ku gagal, hukum aku dengan meniadakanku.

Senin, 04 November 2019

Kusut

Jauh, jauh sebelum ini
Luka ini sering berkunjung
Dahulu, mungkin sekedar menyapa
Namun, kini luka pun tinggal

Sekarang, mataku mulai letih
Meneteskan air mata,
Yang tak kunjung ada henti

Seperti sakit ini membias
Melebur dengan semua
Merasa hebat, walau lara hampiri
Entah, aku masih berdiri

Sekebal ini aku kini,
Menghadapi dan sedang kujalani
Ku tahu kau mungkin juga juga jalani

Kau mungkin sudah melepasku,
Tapi perihmu tak kunjung laku
Kau jual sedihmu, 
Namun tak kunjung seseorang hampiri

Aku, merasa tenang, melalui proses ini
Meski,
Tak kau hampiri,
Tanpa kau peduli
Tanpa kamu disisi,

Kau perbolehkan aku begini, aku hargai.