Bgst

Selama ini baru kerasa,

Ternyata saya merasa cringe melihat diri sendiri,

Lemah bgt.

Otak lo gunain, perasaan gak pernah bisa sinkron sama otak lo.

Cringe dengan semua keluh kesah yang selama ini dipikirin,

Toxic untuk diri sendiri ya dirmu jik!

Ubah atau jadi sampah!

Wake me up

Aku egois,

Aku pengen punya orang yang selalu ada

Kala bercerita yang tak bisa diceritakan ke orang lain

Aku ingin just to say "Hei, im tired"

Dan seketika itu kamu ada menghapus itu

Menikmati kesendirian ternyata sebegitu berlebihan ini,

Tidak jarang juga aku cuman ingin bilang "Hei, i Miss you"

But, tidak ada lagi yang bisa dirindukan, terkecuali rasa sakitnya.

Seringnya, cuman ingin kamu hadir tanpa maksud apapun selain "Kita saling membutuhkan" 

Tapi, kenyataan berbanding dimana "Tidak, sebenernya aku tak begitu membutuhkan mu"

Sejatinya semua orang ingin diwarnai, dirindukan, dibutuhkan, begitu juga aku.

Bangunkan aku dari mimpi yang terlihat buruk ini.

Malu karena terlihat menyedihkan sebenarnya, namun begini adanya dan sebegitu tololnya selalu bersedih seperti ini,

Warna yang selalu abu abu, merindukan yang tak merindukan kembali, membutuhkan yang tak membutuhkan lagi.

Hurt

The reality is..

None of us are easy to be with.

We all suffer for something.

So when you meet someone who's willing to stay committed to understanding you & actually wants to grow with you.

Don't let lame shit like ego & pride ruin it.

Cheers! You deserve it!

Holding back the wind

Tak masalah menyulut api,

Demi apapun agar terhangati.

Tak mengapa untuk memadamkan api,

Jikalau bisa meredam panasnya hati.

Biar mau bagaimana lagi,

Jikalau dia pergi,

Tanpa sedikitpun berpamitan,

Tak apa bijaknya dirimu untuk ditinggalkan bukan meninggalkan.

Jikalau suatu saat datang kembali,

Hei, aku ingin berkata "aku masih disini"

Jangan sungkan mengetuk pintu,

Walau engkau pergi tanpa berpamitan dulu.

Semoga abu abu segera cerah,

Agar semua terasa jelas tanpa tercacah.

Bukannya tidak ada waktu,

Dirimu hanya lari dan menyalahkan waktu.

Pelan pelan resapi,

Mungkin diluar sana ada lagi yang tersakiti.

Tidak semua orang bisa mengerti,

Jikalau kaupun lari tanpa mengabari.

Sekian, terimakasih.

Random aja lah

Gak tau bisa selarut ini sampe gabut,

Nulis gk penting, dengerin lagu galau,

Padahal apa yang aku galauin ya,

Mikirin apa juga ya,

Apa aku sedang membohongi diri sendiri

Ah sial, gak pernah berani jujur sama diri sendiri.

Sedih bgt, tapi bingung apa yang mau disedihin.

Yaelah, keras bgt jadi orang, dasar aku.

Orang lain bisa ga ya jadi aku? Yah enggak dong, aku aja mungkin gk bisa jadi orang lain.

Mulai deh gak bersyukurnya.

Kenapa sih? Kenapa?

Cerita sini coba jujur sama diri sendiri,

Ah sial, jadi gila ngomong sama diri sendiri.

Udah ya stop, inget kesehatan, gak baik begadang terus, its okey, semua gak melulu km harus memendam semua, sahabatmu yang gk seberapa pasti ngertiin km kok.

Ayo jik, jangan gini terus, walaupun gagal lagi yaudah, jangan egois.

Healing lah dari diri sendiri, ayolah bisa !

Dah ya, mau coba merem lagi deh, fyuh..

Bye.

Kendalikan

Hidup tak selalu berputar padamu,

Jangan selalu meminta orang untuk menjadi apa yang kamu mau,

Semesta tak selalu berfokus padamu,

Masih banyak orang yang perlu diperhatikan.

Jangan egois, selalu marah ketika orang memperlakukanmu seenaknya,

Itu hak mereka, mau bagaimana kepadamu,

Namun, kembali pada dirimu, kendalikan.

Jangan mementingkan perasaanmu sendiri melulu,

Ketika selalu berfikir bahwa dirimulah yang tersakiti,

Kita tak pernah tau bagaimana maksud dan tujuan orang lain, kendalikan.

Mengerti adalah kunci, pahamilah semuanya, jangan selalu marah akan perlakuan orang lain.

Dariku dan untukku.

Semangat !

Seringkali kita sudah berjuang mati matian,

Tapi terpatahkan.

Seringkali kita membayangkan sebuah kebaikan,

Tapi selalu menjadi keterbalikan.

Semua pernah gagal,

Dalam apa pun, entah Romansa

Pekerjaan, Pendidikan, bahkan Keluarga

Berterimakasih pada diri sendiri,

Bahwa telah mampu untuk berjuang,

Walau akhirnya belum waktunya.

Berjuang tak selamanya buruk, selagi tak perlu membandingkan dengan hasil yang gagal.

Kata pertama yang muncul untuk mengobati adalah "proses"

Tidak ada yang sia sia dalam sebuah proses, hargai diri sendiri.

Dan yang mungkin bisa menenangkan ialah "ikhlas" 

Mudah untuk mengutarakan namun tak mudah untuk menjalaninya, namun lebih ke membiarkan semua terjadi demi hal yang lebih baik nantinya!

Percaya, yang diberikan pencipta adalah terbaik dari yang terbaik untukmu!