Sempat beberapa kawan berkata
"ngapain sih ditungguin? Apa gak capek?move on gak ada salahnya kan? Sia sia banget hidup lu? Jangan jadi orang yang naif akan cinta." seperti itulah kurang lebih rangkuman pertanyaannya jika diperbagus kalimatnya.
Jadi begini, to be honest, aku memang menjadi orang yang sangat naif. Tapi perlu dikau menahu temanku bahwa,
Move on bukan sekedar mencari seorang yang baru dan menggantikan bangku yang telah lama kosong. Tapi buat ku tentang bagaimana aku merelakan, mengikhlaskan, mencintai dalam doa, agar dia tetap baik baik saja tanpa aku, terkesan naif sekali aku ini.
Tapi, dari sini saya belajar. Walau hatinya sudah tak ada tempat bagiku lagi, hatiku masih terbungkus rapat namanya. Dengan itu, aku punya motivasi. Seperti, aku harus menjadi orang yang sukses demi dia, menjadi pribadi yg lebih baik lagi demi dia, aku akan terus berjuang selama hidup dan tak akan menjadi pria tak ada guna, lagi lagi demi dia, aku gak akan putus mendoakan kebaikan hidupnya. Aku akan terus menabung demi dia. Seakan dia adalah masa depan ku dalam sudut pandang diriku. Ya memang benar, semangatku adalah bingkai foto yang berada dirumhku, jikalau aku patah semangat sosok dalam foto itu akan menyemangatiku kembali.
Lantas, pertanyaan yang kalian tanyakan pasti seperti ini, "Trus kalau misal dia bukan jodohmu, dan punya masa depan yang bukan denganmu, lu bisa apa?"
Lantas aku akan jawab begini, "sekeras apapun perjuanganku, tak akan ada sia sia, pilihan terbaik jikalau dia adalah benar adanya sebagai jodohku, maka aku telah berhasil dalam arti perjuanganku menjadi orang sukses dengan pribadi yang dewasa juga mapan. Dan jikalau memang pilihan terburuknya adalah dia bukan jodohku, maka aku juga berhasil, bahwa aku tahu ternyata dia tetap bahagia dihidupnya kelak yang bukan aku disampingnya, doaku tak akan sia sia. Aku juga harus berlapang dada bahwa dia bukan jodohku dan itulah saatnya aku melepaskannya dari hatiku sepenuhnya, lantas perjuanganku? Semua memang demi dia, namun juga untuk diriku sendiri. Ketika dia kujadikan alasan yang dimana aku harus sukses, dan terjadilah itu, mana lagi yang akan sia sia? Saya mencintainya, tapi tuhan lah yang akan menunjukkannya melalui semesta ini."
Menjadi naif akan cinta tak selamanya buruk juga bagiku :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar