Sabtu, 28 September 2019

Yasudah

Hari ini, menemui rekan rekan kampus
Yang sudah pada lulus
Rasanya baru kemarin,
Merasa berjuang bareng,
Ternyata waktu begitu cepat.

Merasa senang, teman teman berbahgia,
Merasa sedih, karena tak bisa merasakan hal yang sama.

Ingin marah, namun pada siapa?
Sedih sekali, hancur lebur semua,
Sesedih itu ketika sekarang saya berjuang sendiri,

Ya allah, sekesal itu sebenarnya saya akan keadaan ini,
Tapi yasudah, aku harus tetap hidup.

Hari ini, aku melihat nya di watsap,
Ingin kusapa namun akhirnya senyap
Dia tampak bahagia entah mengapa,
Mungkin ada alasan dari senyumnya,

Yang pasti bukan aku, yasudah.
Aku turut senang kamu bahagia sa.

Aku harap, tak ada yang lagi kecewakan kamu, aku tetap bertahan walau engkau enggan.

Aku akan tetap doakan, meski engkau pun meniadakan, yasudah.

Rabu, 25 September 2019

Berkarat Namun Terawat.

Maafkan saya,
Bukan maksud untuk menyakiti,
Bukan sok kegantengan sendiri,
Bukan karena kamu tidak baik,
Bukan karena kamu tidak cantik,

Maafkan saya, hati tidak bisa dipaksa,
Hati sulit tuk berpindah ketika nyaman pun bersenggama,
Bukan maksud menolak untuk menyembuhkan hati ini,
Ketika dengan mu saja, otak dan organ tubuhku masih menganggap km dirinya.

Mata itu, masih matanya,
Senyum itu, masih terasa fatamorgana, ketika masih tentang dirinya, bukan kamu.

Maafkan, aku hanya belum bisa, dan perasaanku masih untuk dirinya, bukan untukmu,

"Lantas akan sampai kapan engkau begini,
Dilaruti masa lalu,
Enggan untuk berlalu,
Membuat cerita baru?"

Dengan keyakinan ku saat ini aku jawab,

"Aku tak berharap apapun darinya yang mungkin tak akan bisa kembali denganku, aku hanya ingin menikmati perasaanku hingga saat ini seakan tak ingin berubah, jadi aku pun juga tak tahu akan sampai kapan, jikalau selamanya pun aku tak masalah, maafkan aku."

Selasa, 24 September 2019

Begini Adanya

Kan aku nyatakan,
Lagi, dan kesekian kali,
Bahwasanya ada aku,
Yang mencintaimu,

Mencintaimu, tanpa pamrih,
Tanpa harap, tanpa imbalan, dan sejenisnya

Dicintai kembali olehmu,
Ialah hadiah, namun aku percaya,
Hadiah tak selamanya diberikan,
Namun pasti, akan kutunggu

Puluhan tahun, aku segan,
Dan jikalau ada pria lain, aku tetap tidak apa apa, karena aku mencintaimu tanpa tatap, tanpa timbal balik, begini adanya.

Sabtu, 21 September 2019

Booster

Seakan hati akan senang,
Saat dikau pun cukup sekedar menyapa,
Menanyakan dan berucap,

"Bagaimana hari ini?"
//
"Kamu lagi capek ya?"
//
"Ada yang ingin diceritakan hari ini?"
//
"Gapapa, kamu udah berusaha semampumu, esok pasti lebih baik"
//
"Kamu pasti bisa!"
//
"Istirahat yang cukup ya, jangan sakit"
//

Seketika, banyak hal yang teredakan, terpalingkan, dan menjadi lebih baik.

Semoga.

Kamis, 12 September 2019

Stupid things, but i do everytimes.

No matter how you decline me
No matter how you explain your decission of me
No matter what is your purpose to me
No matter how much the reasons why you wont to meet me
No matter how you hate me

I'm on the level of unlimited acceptance.
Who always understanding,
Dealing, struggling, and undisturbing.
I'm feels like a profesional of the acceptance.

Till you finally done for all the things that you want, i'll set you free since i'm start to loose you, and made you happy.

Selasa, 10 September 2019

Memiskinkan diri.

Kemarin, bincang kecil dengan kawan
Mengenai teguranku, akan mulut layaknya pisau, tajam.
Semua orang pasti tersakiti
Setega itu dirimu berkata

Body shaming.

A shitty mind ever, pernah merasakan? Bagaimana tersakiti ketika dikatai mengenai fisikmu?
Pepatah seakan datang perlahan berbisik "Jika engkau tak ingin disakiti, maka jangan lah engkau menyakiti."

Object memang bukan aku,
Namun aku pun merasa risih ketika selera mata mu meluap lewat komentar.

Hal yang membuat ku pun menghargai diriku,
Yang awalnya tidak pede dengan paras tak rupawan
Tinggi badan yang minimalis
Wajah penuh minyak dan bekas jerawat
Mata retina yang terpecah

Menyadari bahwa aku punya tubuh yang lengkap dan sehat, insya allah.
Aku sempurna, dibanding orang yang tak punya tangan,
Orang yang tak punya kaki
Orang yang berwajah tak semestinya pada tempatnya
Orang yang.. Aku pun tak sanggup menjelaskan semua ketidak-sempurnaan itu.

Jikalau aku menjadi orang tersebut, apakah aku mampu dan sanggup mengkomentari seseorang diluar sana?

Keadaan paling beruntung, tapi selera matamu sungguh nahas. Geramku menjadi jadi, kala ketika aku mendengar keluh dia menangis bahwa dia merasa sedih ketika perjuangannya membuat mata orang orang termanjakan dihancurkan dengan kalimat sederhana namun menyakitkan. Mengenai fisik, hati wanita memang rapuh, pria bangsat yang mampu melontarkan kata kata mengenai fisik wanita. Bajingan memang.

Semua kusadari, haruslah aku bersyukur.
Bersyukur tiada henti mengenai karunia.
Manfaatkan mulut dan otak untuk tidak menghakimi, menghina, meledek ataupun semacamnya tentang karunia Tuhan.

Untuk kalian, orang orang yang begitu merasa pantas mengkomentari teruskanlah hingga nantinya engkau merasa tersakiti lewat jalan yang berbeda.

Untuk kalian, orang orang yang merasa bahwa dirimu memang layak untuk terkena celotehan celotehan mengenai dirimu, teruskanlah panjatkan puji syukur diberi fisik yang sempurna, cantik dan tampan dirimu terlihat dari hati yang baik.

Jikalau elfeel melihat orang orang yang tidak memanjakan mata kalian, berusahalah untuk tidak nyinyir, simpanlah, berkaca kembali jika engkau merasa layak untuk menghakimi selain Tuhan.

Jangan lupa bersyukur,

With love,
From me.

Selasa, 03 September 2019

Oh is dat way?

First, it was denial.

Emoji said my anger.

Let my heart bargain.

If i'm fall, let the depression comin.

Then, untill all the trouble is forgiven im done, im got acceptance.

Let this flow on yours,

Denial - anger - bergaining - depression - acceptance.

Let them come to you, yu'll more strong.