Pandemi ini berarti ternyata,
Dunia memaksa manusia untuk lebih dewasa
Menanggapi semua yang tak biasanya
Lebih berhati hati dalam semua
Terlalu lama berdiam diri dirumah,
Lebih dekat dengan malam,
Dengan pikiran pikiran,
Tentang intropeksi dan membenahi
Sahabatku berkata,
"Mungkin kita terlalu melebih lebihkan apa yang dipikiran"
Aku potong, "im fine"
"Biarin semua mengalir, tanpa ada skenario buatan masuk, pencipta sudah memberi skenario yang terbaik" begitu tanggapnya.
Susah sekali menjabarkan bagaimana keadaan sekarang,
Pekerjaan yang belum pasti,
Mulai menerka nerka mengenai "rasa takut akan masa depan"
Tanpa previlege seperti orang diluar sana,
Menjadi tidak pede mengenai "apa aku bisa?"
Aku berbicara pada sahabatku kembali,
"Apa akan beda, jika saja dia memiliki apa yang aku rasa sekarang?"
"Sudut pandangmu saja, kan kau sendiri yang berkata bahwa melihat kabarnya saja kau sudah baik baik saja, jangan haus untuk terbalaskan" sahutnya geram.
"Tapi, kadang aku pun merasa bersedih karena patah kedua kalinya" jawabku yang tak puas akan perasaanku sendiri.
"Jangan merasa sedih sendiri, dunia tak cuman mengurusi ceritamu, berusahalah untuk berterimakasih pada diri sendiri bahwa jadi baik tanpa pamrih pun tak mengapa." Akhir katanya sembari ku terdiam.
Maaf, terkadang terlalu lama overthinking membuat halu, karena sahabatku barusan adalah diriku sendiri yang mencoba menguatkan.
Sebenarnya pun sekarang, aku merasa secukup cukupnya, mengenai semua.
kau pun ajarkan aku mengenai ego,
Dimana sekarang aku, merelakan ego demi membuatku baik baik saja, tidak seakan akan, pun tidak agar terlihat baik baik saja, hey im okey! Sembari tersenyum menulis tulisan tulisan ini.
Bagi pembaca, aku bahagia,
Kamu dikelilingi orang orang baik
Yang selalu mengganggap mu ada
Peduli dan selalu memberi kasih nya
Maaf untuk saat ini, mungkin kita bertemu melalui doa dahulu,
Untuk menghindari kata rindu dan bersendu,
Aku ada dalam senyuman senja sepulang kerja.
Sampai bertemu, entah dalam rangka pertemuan atau memang menjadi perpisahan, dan entah menjadi kata jumpa, atau pada akhirnya menjadi sampai jumpa.
Jangan sering membaca ini,
Jangan ganggu pikiranmu, karena aku hanya bisa berbagi melalui tulisan ini.