Ternyata cintaku terbilaang mahal,
kesana kemari menjajaki hati hati baru,
semua berwarna, namun semu,
hampir tak ada yang mekar hanya abu abu.
Rasa tak tumbuh, sakiti yang lain,
memaksa untuk sembuh,
perihal cinta yang abadi,
tumbuh, dan mekar denganmu yang masih didalamnya.
Aku biasakan dahulu perih ini,
membiarkan jiwa jiwa ini tak termakan,
hari hari yang kadang tak berarti,
membinasakan harapan harapan.
Lebih besar dari debar,
lebih luas dari sabar,
aku ingin mencintaimu dengan benar,
agar kita bersatu dalam sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar