Entah apa yang ada dipikiranku,
Kurasa tidur ku cukup,
Letihku pun tak begitu.
Kunyalakan rokok ini,
Rasa semangka, favoritku,
Dan mulai bimbang,
Terkait rasa dan bagaimana ku sampaikan.
Detik ini juga,
Perasaanku masih sama,
Masih menyukaimu,
Sayatan perih pun tak begitu menganggu.
Maaf aku masih lancang mencintaimu,
Rasanya tulisanku sangat ingin engkau baca,
Paling tidak kita bisa bercengkrama,
Melalui intuisi dan doa.
Doaku pun masih sama,
Tak ada doa untuk engkau kembali,
Doaku sederhana,
Engkau harus sehat dan bahagia.
Entah aku yang sedang terjebak,
Maju menjadi lesu,
Mundur pun tak mau,
Pecundang tak tahu malu.
Jujur aku rindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar