Hai kamu, mungkin aku disini aku tak pandai dalam menyembunyikan perasaanku.
Bukan untuk menunjukkan bahwa aku sedang bersedih, bukan.
Aku bak kayu tua yang enggan untuk roboh. Dihempas semesta seakan tak ingin goyah sedikitpun.
Namun engkau selalu jadi akar untukku.
Menopang dan memberi energi untukku.
Aku ingin engkau menahu, aku disini sangat senang, tolong beri kabar untukku seperti cerita singkat yang engkau unggah di sosial media.
Melihatmu tersenyum, bahagia, tenang, dan tetap menopangku tersenyum jua. Dan tolong jangan anggap diriku pun iri terhadapmu. Aku perlu berpuas diri, keinginanku sekarang tak lain melihatmu tersenyum, dan bahagia. Dan Tuhan pun mendengarku. Alhamdulillah.
Senyum paling lebar, senyum paling ku kagumi, masih bisa aku selami. Jikalau aku ingin bertemu, mungkin nanti, ketika sosokku sudah tk lagi mengganggu dirimu.
Hujani aku dengan senyummu, aku dari kejauhan sini mendekapmu dalam doa. Entah aku yang berlebihan atau bagaimana, namun melihat senyum mu aku merasa baik baik saja kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar