Senin, 01 Juli 2019

Tentang Dia dan Terimakasih

Ini bukan tentang obsesi, hanya tentang seseorang mampu dibuat sebegitu yakinnya dengan cara yang tidak biasa.

Ini tentang dia, seseorang yang seringkali membuat saya gagal memberikan makanan yang cocok dilidahnya. Tetapi, saya tetap selalu ingin makan dengan dia yang ada dihadapan saya.

Ini tentang dia, seseorang yang katanya tak terlalu menyukai film indonesia. Tetapi, saya selalu suka melihat ia tertawa setiap kali ada teaser (film indonesia) tayang dilayar bioskop.

Ini tentang dia, seseorang yang katanya menyukai rasa pedas. Tetapi, saya selalu suka memperhatikan ekspresi kepedesannya meskipun dia menyukai rasa pedas. Benar, tak pernah kutemukan seseorang seperti dia sebelum ini.

Ini juga masih tentang dia, seseorang yang rasa rasanya sulit untuk ditaklukan. Membuat saya merasa harus lebih gigih mencoba lagi. Ini pun masih tentang dia, orang yang selalu mengalihkan arah  pembicaraan setiap kali saya coba mengulik hatinya. Baris ini pun masih tentang dia, seseorang yang setiap ditanya selalu menjawab "kok kamu kepo sih?"

Sekarang, saya sunggu tidak peduli seberapa iya dan seberapa tidak dirinya atas diri ini. Yang saya tahu, selagi saya mampu melihatnya. Saya merasa cukup secukup cukupnya.

Terakhir,
Dan bagaimana kelak ini berakhir, terima kasih telah membuatku seberjuang ini. Terima kasih telah membuat saya mengerti bahwa rindu itu memang perlu bertemu.
Terima kasih telah membuat saya paham tentang bangkit setelah jatuh.
Terima kasih telah pernah bersedia ada.

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar