Backsound : "Tulus - Lekas"
"Teruntuk diriku,
Terima kasih sudah berjuang,
Berjuang untuk memaafkan diri sendiri, mengenai hati yang terlalu dalam menyalahkan diri sendiri. Tidak, km sudah cukup hebat.
Berjuang untuk berdamai dengan keadaan, mengenai betapa kelamnya hidupmu saat ini. Tidak, kamu telah sangat hebat sudah sampai titik ini.
Berjuang untuk melawan ego, mengenai mana yang harus km utamakan dan tidak menjadi orang yang bodoh. Tidak, kamu masih tetap hebat untuk hal itu.
Berjuang untuk merelakan, mengenai apapun yang belum waktunya engkau putuskan, relakan ketika yang engkau harapkan belum untukmu, atau bukan untukmu, engkau tetap layak untuk melihat dirimu sendiri bahagia melihat dia sudah baik baik saja tanpamu. Tidak, kamu bukan sepenyerah itu, kamu hebat sudah mampu dititik ini.
Berjuang untuk melangkah kedepan, tanpa sadar kau telah menjadi seorang barista, ketika dirimupun tak tahu apa itu kopi. Berjuang dalam belajar, berproses, dan berkembang. Tidak, kamu bukan orang seputus asa itu, kamu telah sangat istimewa dalam setahun engkau berjuang keras mengenai proses.
Berjuang untuk tetap menjadi putra yang membanggakan, mengenai menjadi seseorang yang selalu diperhatikan kembali dikeluarga, memungut puing puing perasaan keluarga yang pernah hancur. Tidak, kamu tidak sebodoh orang orang disana yang memutuskan untuk membenci dan menjadi liar, kamu telah hebat untuk memutuskan memaafkan segalanya.
Berjuang hingga detik ini menjadi lebih baik, lebih baik, lagi, lagi, dan lagi. Hati tidak akan menahu akan dibolak balikkan oleh kuasa-Nya. Tidak, kamu sudah hebat dalam menangkis semua ajakan buruk dan pengaruh buruk diluar sana, sehebat itu.
Terimakasih, kamu perlu apresiasi untuk itu, dari diriku untuk diriku pula, tak perlu sebuah piala atau piagam yang tampak nyata, dengan bersyukur dengan segala yang aku lalui ialah sebuah apresiasi tersendiri untuk kamu genggam sebagai prinsip.
Maafkan dirimu! Semangati dirimu! Kamu layak menjadi Manusia!
Terimakasih jik untuk tetap ingin hidup!"