Kita memang satu kota
Namun rasamu telah singgah
Jauh, entah dimana
Ada hal yang tak bisa ku sentuh
Ingin rasanya bertanya,
"Bagaimana perasaanmu saat ini?
Jangan sedih, mari kita bertemu
Membereskan semua lagi tentang kita"
Rasanya hanya dengan angan saja
Ku bisa bergumam seperti itu
Yang realitanya mungkin terbalik
Lalu dia pun akhirnya bergumam pula,
"Aku sedih bukan karena perpisahan kita, aku sedih karena hanya ingin menikmati kesedihan ku agar kelak nanti ada seseorang lain menyembuhkanku, tolong jangan salah faham jik".
Ah sial fantasiku selalu liar
Belum tentu juga ia bergumam seperti itu
Sendiri memang menyedihkan,
Pun aku sedang menikmatinya
Pertengahan hari dikelilingi bahagia,
Pertengahan malam dikelilingi luka
Semua punya kisah, dan rahasia
Layak untuk seseorang menyembunyikannya
Tuhan sudah atur skenarionya, tunggu scene tentang mu saja, nikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar