Senin, 20 Februari 2017

Menyeduh pilu

Gusar dilanda busur tajam
Menari terbawa angin menghampiri
Seakan ingin menghujam
Terlalu cepat merasa sakit

Tersesat dalam keputus-asaan
Membisu ketika teriakan tak berguna
Berlari seakan dikejar mimpi
Mimpi yang sangat buruk

Kuatasi dengan bersabar diri
Karena mungkin cobaan ilahi
Yang tak akan kunodai
Namun kunikmati

Serpihan kaca berserakan
Kecil namun tajam
Ingin melangkah namun takut tertusuk
Jika ku diam maka akan selamanya terjebak dalam ketakutan

Biar kurasakan tajam kaca ini
Agarku tak terus menerus terlarut dalam kepedihan ini

Sabtu, 18 Februari 2017

Sunrise

Pagi yang membabi buta
Menunggu sang fajar memamerkan sinarnya
Dengan sabar sembari menyeduh angin
Seakan rembulan pun akan pamit
Karena terlalu lama berbicara

Sang awan pun berkeremun menemani kabut
Dingin namun saling menghangati
Tanpa pamrih ketika hendak pergi

Dan saatnya tiba fajar pun unjuk gigi
Demi memberi kebaikan kepada kasanak bumi
Bercahaya nan elok dipandang
Sayup sayup makhluk hidup terbangun
Untuk menyambutnya

Merona dan bersinar layaknya sang raja
Memimpin bumi seharian dengan prajuritnya
Tiada henti memuja nya karenan ciptaan Allah yang sempurna

Hingga selesai sudah tugasnya menemui senja
Untuk bergantian mendinginkan efek panasnya
Seperti yang lain selalu tanpa pamrih untuk pergi
Sebelum tenggelam tetap seperti biasa
Menyapa rembulan yang tak kalah cantiknya

Aksara kata untukmu dari aku.

Kuat itu dirimu

Berdiri tegak menantang peraturan
Menjaga komitmen dengan genggam
Tentara bayaran untuk diri sendiri
Menopang kesulitan dengan tekat api

Kritis dalam semua hal, namun tak berambisi untuk menyakiti
Bertindak benar ketika percaya
Salahkan ketika memang dianggap salah
Teguhkan opinimu, hingga tak sekedar kata belaka

Gambarlah jalanmu, hiasi dengan karya
Percaya dan optimis kau pasti bisa
Tutup mulut mereka dengan prestasi
Karena membalas dengan bualan hanyalah sia sia

Tunjukan dirimu, karena kamu adalah kamu
Perkuat diri dengan segala yang dimiliki
Hindari dengan iri dan dengki
Karena akan menghakimi diri sendiri

Bersikeras dengan opinimu yang akan berkunjung fakta
Untuk membuktikan kau ada
Janganlah anggap remeh lawanmu
Karena tak ada lawan yang lemah

Selalu rendah hati namun tidak untuk rendah diri
Awasi hal yang akan menjatuhkanmu
Seperti buaya yang menjaga anaknya
Jagalah sikapmu melebihi egomu

Dijajah rindu

Apalah arti matahari tanpa awan
Menerangi namun menyakiti
Sendiri dan tak berdaya
Ingin berkata namun tak ada yang menanggapi

Seperti pelangi yang menunggu hujan
Menghiasi tanpa henti
Ketika sayup rintik hujan datang
Pelangi pun tak henti hentinya berbahagia

Menerkam badai dengan seonggok ranting yang lemah
Tak mampu untuk mengatasinya
Dan terlihat menyedihkan

Hatiku memang rapuh seperti kaca
Namun dapat kau isi dengan hadirmu
Sehari tak berjumpa pun seperti kosong
Menanti untuk kau isikan kembali

Berkata dengan aksara yang sulit
Karena tak dapat membendung hati yang sedang dililit rindu
Tak mampu untuk membayangkan
Tak berani untuk berfikir jelas
Bahkan tak kuasa untuk menyapa karena rasa yang berlebihan

Kuatkan aku dengan hadirmu, niscaya aku kan jadi suatu darah semangat
Yang akan membanjiri raga mu
Sehingga buatmu kuat dan bergelimang kebahagiaan

Aku tahu kau terlalu repot memfikirkanku
Terlalu menyimpan air dalam gelas hatiku
Terlalu menjaganya dengan genggammu
Karena keterlaluan mu sangatlah membahagiakanku

Tak henti hentinya ku merindu untuk hati yang sendu, tatkala aku yang disini menantimu.

Jumat, 17 Februari 2017

Dear my little brother

Hai dik, tulang baru yang akan membantuku menopang keluarga kecil ini
Darah baru yang akan menyegarkan suasana rumah kecil ini
Tawa baru yang akan meramaikan rumah kecil ini

Tumbuhlah menjadi sosok pemimpin
Jangan mau terbodohi akan isu diluar sana, teguhkan pendirianmu dan tekat tujuanmu

Jika kau terjatuh, ingat masih ada aku yang akan menopangmu dibelakang
Jalanlah kedepan namun tolehlah juga ke samping atas bawahmu
Karena sampingmu adalah teman temanmu yang kan mendukungmu maupun menjatuhkanmu
Bawahmu adalah kerendahanmu menghargai orang yang akan menghargaimu juga, janganlah lupakan orang bawah ketika kau sedang dipuncak
Dan jangan pernah lupakan yang diatas yaitu tuhanmu yang selalu memberimu nikmat yang tak ada habisnya

Jangan melihat kebelakang, karena setiap kau melihatnya, tak akan ada gerakan lagi untukmu maju.
Berkembang lah sesuai umurmu
Carilah jati dirimu sesuai apa yang terbaik untukmu.

Aku orang pertama yang akan mendengar keluh kesah hidupmu, mengusah air mata jika kau sedang bingung tak tau harus bagaimana
Aku bisa menjadi peta yang kau tanyakan arah, dan menjadi apapun jika kau membutuhkanku

Ingatlah jadilah pria yang berani dalam hal apapun, berkomitmenlah dan jangan pernah menyerah akan hidupmu.

Dari Kakakmu yang akan mencintaimu kapanpun dan dimanapun.

Kan ku jaga

Terimakasih kau lahirkan anak secantik dia, yang pesona nya tak ada habisnya
Lahir dengan ceria dan tawa namun berawal dalam tangis
Sosok juwita yang turun dari langit, seperti hujan yang membawa kebaikan

Tak ada habis nya melihatnya dan mendambanya
Karena sosoknya yang berkarisma
Mungkin dengan setetes darahnya bisa menyembuhkan orang, namun tak kubiarkan darahnya keluar

Jika ku punya emas, tak akan lebih seberharga darimu
Manusia langka yang kini akan kumiliki
Penuh ambisi dan percaya diri namun rendah hati
Sinarnya benderang namun tak nampak

Akan kubilang pada orang tuamu bahwa kan kujaga dirimu
Ayahmu kan kuyakin kan bahwa kau kan ku bawa ke pelaminan dengan caraku
Melihat kau menggandeng ayahmu dengan tangis bahagia, karena kau akan punya laki laki baru dikeluargamu

Bilang pada ibumu juga bahwa kan ku beri kasih melebihi kasih ibu
Karena tulus dan cinta akan kusatukan tuk menjagamu
Ku kan berusaha tak buat sungai dipipi anakmu kelak, namun senyum seindah senja dipinggi pantai

Percaya padaku kan kujaga kamu hingga kelak nanti, tanpa peduli apapun
Ketika ku seperti akar pohon, kamulah yang menjadi air tuk menguatkanku

Terserah

Seperti kata yang melebihi pedang tajam
Seperti taring yang dapat mengkoyak apapun
Seperti petir yang dapat membakar apapun
Bualan orang kan ku hiraukan

Seperti anjing yang menggonggong
Ku diamkan namun kudengarkan
Kan ku anggap saran dalam kebaikan
Yang selalu buatku berdiri tegap melawan apa yang menahan

Ku memang berambisi namun punya inti
Yang tak mungkin kau rasa
Pikiranku liar seperti singa yang sedang lapar
Kugoreskan kau dengan kata, matilah jiwamu

Aku hidup dengan caraku sendiri dan hidup untuk tujuanku sendiri
Terimakasih untuk kalian yang selalu membuatku berdiri dengan tusukan kata

Apalah arti kata jika kau tak punya apa apa, yang hanya bicara tanpa kerja nyata
Berilah sedikit aksi agar kau bisa dihargai
Perjuangkan apa yang bisa kau lakukan

Mungkin aku lemah dimata kalian,  tapi ku punya tekat untuk membeli lidah tak bertulang itu,
Terserah apa yang ingin kalian lakukan, terpenting lakukan dengan hati dan jangan jadi boneka tak tau diri.

Senin, 13 Februari 2017

Menanti

Tanganku menggigil tak menentu
Keringatku pun malu malu
Bulu tangan maupun kaki pun tersipu
Oleh dinginnya malam tanpa senyum mu

Selimutku tak kunjung menghangat
Pandanganku yang menyekat
Pikiran yang terkadang mengadat
Karena rindu ini pun kian menyayat

Dalam malam ku nantikan pagi
Menanti embun yang akan menyapa
Menanti sosok matahari
Yang akan mengucapkan selamat pagi

Kunantikan terbitmu didepanku
Ingin kupeluk erat tuk tutupi dinginya malamku
Aku tau kau enggan, percayalah dalam pelukku kau kan bersinar lebih terang

Seperti suatu figur yang tak terbaca
Halusinasiku terhadapmu kian meronta
Ingin rasanya luapkan segala
Namun gagal ketika kau jauh disana

Sabtu, 11 Februari 2017

Mama

Seperti halnya lagu cinta dan benci.
Kau ratu yang aku benci.
Namun kebencian ini ingin kuhilangkan.
Karena kaulah yang menghidupiku dan bersama ku hingga sekarang disini.

Aku benci dengan sikap sosialmu.
Ibu rumah tangga single parents yang high class.
Namun perjuanganmu menghidupiku dan aldi luar biasa kurasa.

Dewasa kini ku balik keadaan, dari kuingatkanmu tentang apa yang baik dan buruk.
Mah, tolong bantu aku untuk tidak membencimu.
Membencimu menyakitkanku.
Dalan benak ingin kuteriakan aku menyayangimu, namun tertutup oleh sedikit rasa sakit mendalam yang kau buat padaku.

Kau hancurkan rumah tangga, namun ku tak bisa salahkan dirimu.
Ini hanya cobaan yang sangat sulit kulewati.

Maafkan aku kian dewasa kian ku angkuh padamu, kasar padamu, bertingkah durhaka.
Aku yang sedang berusaha nan berdoa.
Agarku bisa hilangkan benciku padamu.

Iri selalu mendampingku ketika ku liat temanku dengan orang tua mereka yang begitu dekat.
Kurasakan seperti kau jauh disana mah, padahal kita serumah.
Kudoakan kau selalu sehat dan bahagia.
Kau tau ma, tiap ku sedih ingin kupeluk dirimu. Tiapku merindukan ayah ingin kucurahkan padamu, namun tak mungkin.

Aku percaya kau adalah wonderwoman yang ada dibumi.
Kau perjuangkan apapun demi anak anakmu.
Aku bahagia mempunyai ibu sepertimu.
Aku selalu banggakanmu diluar namun didepanmu ku biasa, mungkin kan kupendam saja.

Ma, aku sangatlah menyayangimu. Itulah yang ku ingin, maka bantulah aku menghilangkan benci ini.

Sehatlah terus, agarku bisa membahagiakanmu. Melihat kau menggendong cucumu kelak.
Memberi tau istriku dalam hal rumah tangga, dan bercengkrama diruang tamu dengan hangatnya teh hangat menantu.
Tawa dan canda dengan cucumu kelak.
Dan engkau akan disebut nenek oleh anaku.

Tunggulah anakmu ini menjadi insan yang lebih baik lagi dan membantumu kejalan yang baik.

I love you, Ma.

Ayahku

Pahlawan tanpa tanda jasa bukanlah guru,  namun engkau ayahku.
Vitamin yang selalu membangkitkanku, mengalahkan obat paling ampuh.
Senyum darimu juga separuh hidupku.
Darahmu pun ikut mengalir diragaku.

Ayah, kau tau setiap hari aku rindu.
Mengingat masa kala itu,  yang bahagia nan membekas.
Kau sempat buatku luka, buatku muak nan tak tau apakah ku harus membencimu.
Namun kusalah jikalau ku harus membenci darahku sendiri.

Ingatanku kian kuat ketika kupikirkan dirimu, karena mengingatmu buatku tenang.

Kau tau ayah, ku ingin mengaduk kopi bersamamu sekarang.
Aku sudah kian dewasa untuk menghabiskan kopi berdua bersamamu membahas bahasan dewasa.
Namun apa daya kau jauh disana.

Kau tau ayah, aku juga ingin memeras keringat untukmu.
Karena kutahu keringatmu sudah membesarkanku hingga sekarang.

Terdiam dan merenung tak menentu.
Dalam diam kubersedih namun dalam pikiranku tersenyum mengingatmu.
Semoga kita dipertemukan secepatnya lagi.

Banyak keresahanku yang ingin kutuangkan kepadamu.
Banyak hal yang ingin kubagi padamu.
Seperti halnya ketika kau peringatkanku dan memakiku ketika kusalah.
Seakan aku sekarang ingin lakukan kesalahan setiap hari, agarku merasakan lagi amarahmu padaku yang penuh kasih.

Terimakasih, anakmu kini sedang berusaha membuatmu bangga.

Jumat, 10 Februari 2017

Jangan..

Jangan marah,  aku bingung.
Jangan marah,  aku sedih.
Jangan marah,  aku kalut.
Jangan marah, aku tak tau harus bagaimana.

Jangan, terlalu lama.
Aku kehabisan waktu.
Untuk menikmati senyummu.
Jangan, terlalu lama.
Aku tak kuasa membendungnya.
Kerinduan kepadamu.

Jangan ya.. Nanti aku disiram awan, dibakar gunung, bahkan ditiup angin tornado yang membela kemarahanmu.

Selasa, 07 Februari 2017

Kelak

Jikapun angin marah, tak sedikitpun hatimu berpindah.
Api yang membara,  tak menghanguskan nya juga.
Ataupun lautan yang tatkala sunyi menjadi gusar, tenangmu menenangkan nya.

Diam ku dalam tangis, mengais senja dalam senyum.
Tatkala hati yang dihujam kebingungan.
Tubuh yang digrogoti pertanyaan.
Seperti sunrise yang menanti senja sore, musim kian bosan.

Kesabaran seperti langit.
Mendung seperti ekspresi.
Tangis yang mengundang tawa.
Namun hening ketika dia bertanya.

Seperti aku yg sedang dijajah hatinya.
Menulis aksara hanya untuk berkata.
Sedang bingung dan berdoa.
Walau sesulit apapun cobaan kita, kelak jodoh atau tidak takdir kita.

Proses

Suatu keberhasilan pasti ada proses.
Suatu kegagalan pasti ada suatu kesalahan.
Suatu yang tidak pasti karena selalu hanya ekspektasi.
Seperti aku yang sedang berproses menuju jalan-Mu karena wanita kiriman-Mu ya Allah.

Semua tak bisa instan namun kan kulakukan dengan niatan.
Berikan kemudahan dan kekuatan.

Bukan semata mata hanya untuk wanita yang engkau kirimkan ya Allah, namun ku ikhlas mencoba perkuat iman.

Nikmat mana yang kau dustakan.

   Terkadang ku berjalan lurus kedepan namun tak tau mengapa ku berbelok sendiri, namun kamu selalu dibelakangku memberi arah.

   Terkadang aku terbakar api,  namun kamu padamkan itu.

   Terkadang aku menjadi bukan diriku, namun adanya kamu,  aku jadi diriku yg lebih baik.

   Terkadang aku terbang tak tau arah, namun kamu tarik aku agar ku tak pergi jauh

   Terkadang aku terbingung akan semua hal,  namun kamu jadi sosok guru bagiku.

   Terkadang aku beranggapan aku sendiri,  namun kamu membuat arti aku ada.

   Kau tau syukur yang ku ungkap dalam hati?  Berada dalam hatimu.

Sabtu, 04 Februari 2017

Usap sedihmu

Petir yang melanda, mengundang sakit dan amarah, aku kan menutup telingamu agar kau tenang dan merasa aman.

Hujan yang membasahi, kecil dan menyakitkan, aku kan jadi payung untukmu, agar sakitmu tak semakin parah.

Deru debar jantungmu seakan ingin pergi, tenanglah sayang aku akan menjaga jantung mu untuk tenang.

Ketika amarahmu mengkoyak semua organmu, aku akan jadi apapun untuk kau lampiaskan, segeralah meredam semua.

Banyak sekali amarah dan masalah yang kau hadapi, bagilah sedikit bahkan semua padaku, akan kuhabiskan bersamamu.

Rasa sakit ku adalah ketika melihat kau bersedih, tatkala mendung hujan pun turun, seakan alampun ikut bersedih.

Jika kau pohon, aku akan menjadi sinar mentari dan air sekaligus untukmu agar kau tak layu.

Pilumu, sedihmu, kekalutanmu, suatu serangan besar terhadapku. Jangan kau hujamkan terus padaku.

Suatu masalah ini seperti vitamin untukmu,  membuat mu semakin lebih baik dan kuat.

Kau wanitaku yang sangat kuat, bersabarlah ini akan berlalu. Maafkan aku yang tak berandil besar dalam kesulitanku membuat senyuman mu kembali.

I love you


Rabu, 01 Februari 2017

Reda-lah

Istirahatlah wanitaku, senandung rintik hujan akan menidurkanmu.

Angin malam seakan ingin memelukmu namun ku larang, karena hanya aku yang menunggu pelukan itu.

Bintang akan berbicara pada bulan untuk bersinar lebih lama karena dirimu, agar pulas tidurmu hingga ku berkunjung ke alam mimpimu.

Sayang.. Kau tau malam ini semua benda mati hidup hanya karena kusuruh untuk membuat mu tersenyum kembali?

Setiap hujan pasti akan reda,  begitu pun perasaanmu saat ini, kuingin amarahmu pun reda,  dan berakhir senyuman manismu.

Aji brawijaya, lelaki yang ingin menjadi semangat hidupmu.