Belum ada hal yang membuat exited untuk hari ini,
Aku memperkirakan hari ini kamu libur,
Sepertinya km sedang ada kegiatan ya hari ini,
Aku seperti menunggu tiada storymu hari ini,
Memang gak harus story, tapi story km biasanya muncul ketika memang kamu senggang, entah merepost postingan anime, atau meme yang mungkin bagus aja menurutmu.
Dari siang hujan, dan deres banget,
Semoga kamu tetap hangat dan dilindungi,
Gak ada kegiatan selain menonton film atau anime yang mungkin sudah lama ingin aku tonton.
Tadi ada satu film yang menarik hlo, judulnya "your eyes tell" film jepang, bagus, tapi aku akan menceritakannya untukmu, kamu gak perlu repot untuk menonton film yang bukan kartun, katamu "bikin ngantuk tauk" haha, tolong sampai habis yaa dikuatin wkwk
Jadi film ini tuh menceritakan tentang tokoh cowok bernamakan Antoni Shinozaki Rui, sedang tokoh ceweknya yang ternyata buta karena kecelakaan namanya Akari Khasiwagi,
Rui adalah anak panti asuhan yang besar mengikuti teman panti nya menjadi petarung dan pengawal mafia yakni teman pantinya sendiri, hidup dengan segala kekacauannya, tanpa keluarga, hidup dengan kegelapan dan menjadi petarung jalanan illegal, walaupun pada saat itu Rui juga ternyata seorang atlet legal kick boxing.
Kemudian scene berlanjut ketika Rui tertangkap dan dipenjara selama 3 tahun 5 bulan, setelah keluar Rui kembali ke pondok boxing legalnya, dengan tanpa kabar tiba tiba menghilang amarah sang pelatih pun terheran. Rui datang hanya untuk meminta maaf, namun sang pelatih menahan Rui, untuk tetap tinggal dan berjuang menjadi Championship Kick Boxing Jepang, Namun Rui saat itu menolaknya dan pergi dari pondok itu.
Rui menjalani hidupnya dengan seadanya untuk berubah menjadi orang normal, dan melupakan masalalu nya. Dia pun menjadi pekerja serabutan, dan akhirnya diterima bekerja sebagai penjaga loket parkir disebuah gedung, dan sekaligus menjadi tempat tinggal Rui saat itu.
Pertemuan Akari kemudian muncul, saat Rui berjaga di pos penjaga waktu itu, Rui yang berjalan dengan tongkat penunjuk jalannya tiba tiba mengarah dan masuk ke dalam pos seperti kebiasaanya, ya Akari-san memang biasa masuk pos itu setelah kerja karena menemani kakek kakek yang berjaga yang mana sebelum pergi resign dan digantikan Rui.
Tiba tiba masuk dan menodongkan makanan dan minuman yang biasa Akari kasih ke kakek, Rui pun kaget kayak "siapa nih ujuk ujuk melbu" wkwk Rui yang tak banyak bicara cuman menerima makanan dan minuman yang dikasih Akari, sembari itu Akari pun berbicara kepada Rui "Apakah film nya sudah mulai?" Akari pun sedikit mencium aroma yang tidak biasa, Rui pun ber "ehem" menandakan yang dimaksud Akari-san bukanlah dia, sontak Akari pun kaget juga dan meminta makanan dan minumannya kembali wkkw diminta balik, dan sedikit canggung kemudian Akari pun keluar dari ruangan dan berjalan keluar, ternyata diluar sedang hujan dan Akari pun kembali masuk ruangan dengan perasaan malunya, dan minuman makannya akhirnya diberikan ke Rui wkkk dan mereka pun akhirnya mengobrol, tentang kenapa kakek pergi, nama Rui dan pekerjaan sebelumnya serta umur dan Rui dengan pendiamnya tidak menjawab pertanyaan pertanyaan Rui satu pun, Akari-san yang bernuansa ceria dan banyak omong ini pun mengerti dan berucap "mungkin paman adalah orang yang baik namun penuh masalah dan sayankira paman berumur 36 atau 44 tahun"
Hujan reda pun begitu Akari pamit untuk pulang sembari mengingatkan untuk menyiram bunga Kinmokusei nya yang ia rawat dengan kakek penjaga sebelumnya.
Esoknya Akari datang kembali, dan Rui mempersiapkan kotak makanan yang udah ia cuci sebelumnya buat dikembaliin, dan seperti biasa mereka menonton sinetron yang ia lanjutkan dengan Rui yang mana itu adalah tontonan Akari dengan kakek, Akari dengan kebutaannya selalu bertanya, "bagaimana penampilan aktor wanitanya? Apakah cantik? Dan bagaimana penampilan cowoknya?" Selama Akari didalam ruangan Rui hanya menatap Akari dengan penuh pertanyaan dan kagum akan cantiknya Akari, akhirnya Rui pun berbicara dan menjawab setiap pertanyaan Akari disepanjang filmnya, dan kemudian Akari merasa ada bau menyengat, dan meminta Rui membuka jendela, ternyata bau kaki Rui dan badan yang saat itu berkeringat karena siangnya di kerja serabutan, wkwk Rui pun malu dan memasang sepatunya dengan benar.
Tiba waktunya untuk pulang pada saat itu ketika Akari hendak berjalan tiba tiba ada mobil yang mengemudi ugal ugalan dan menyerempet Akari hingga kakinya kecetit gitu wkwk Rui berlari membantu Akari, kemudian mengantar Akari ke apartemennya, ditengah jalan Akari merasa kecapekan dan meminta berhenti, tiba tiba Rui berjongkok dan bilang "Aku akan menggendongmu" Akari pun malu dan bilang "km akan menyesalinya" akhirnya Akari digendong sampe depan pintu apartement Akari, dengan penuh keringat dan ngos ngosan, Akari mengucapkan terimakasih yang mana kata itu jarang ditemui oleh Rui, mulai kesemsem arek e Iki wkwk
Esok nya Rui seperti menanti kedatangan Akari, dan ternyata benar Akari datang, kali ini ada yang berbeda dirasakan Akari, Rui tampak wangi karena walaupun buat indra penciumannya sangat kuat, ternyata Rui sebelum shift mandi dengan bersih menggunakan parfum dan membeli sepatu baru, yang sudah ditebak Akari "apakah kamu membeli sepatu baru" Rui pun malu, sembari melihat sinetron andalan mereka Akari nanya "Bagaimana dengan bentuk anting siwanita?" Rui melihat aktor wanita yang tidak menggunakan anting bilang ke Akari "Sama seperti yang kau gunakan" seketika Akari tersipu malu dan senang bahwa kalau antingnya sama dengan idolanya, senyum Akari akhirnya bisa meluluhkan dunia gelap dari Rui.
Akari adalah pekerja sebagai customer service di perusahaan yang menerima banyak karyawan difabel seperti Akari, namun sang bos memperlakukan Akari secara special namun terkesan mesum,
Saat itu ketika Akari pulang ternyata sudah ada bos nya di depan apartement dan ingin mengobrol kerjaan, taunya ketika didalam Akari akan diperkosa sang bos, Rui yang merasa janggal kenapa Akari tidak lewat pun menghampiri apartemen dan mencegah bos yang akan memperkosa Akari, dengan jiwa petarungnya sang bos dihajar habis habisan dan mematahkan jari bosnya, sembari itu Akari berteriak untuk Rui tidak menghajar bosnya "Tolong hentikan" sembari menangis, ketika bos kabur Rui mendekat dan memastikan keadaan Akari, Akari marah terhadap sikap berlebihan dari Rui dan berucap kurang lebih seperti ini "Aku sedih ketika harus dihadpkan keadaan seperti ini, namun kau tau wanita sepertiku akan sulit sekali mendapat pekerjaan karena hanya aku sendiri sekarang yang bertanggung jawab atas hidupku" lantas Rui pun berucap "Aku akan bertanggung jawab" Akari menolak dan berucap "Besok aku akan bekerja seperti tidak ada kejadian apa apa hari ini, sekarang kumohon km kembali" Rui pun menerima dan pergi.
Esoknya ketika Rui habis mengecek ke dalam parkiran dan kembali ke ruangan, didepan pintu ada Akari, Akari berucap "aku sudah menyerahkan surat resign dan kau haru bertanggung jawab untuk itu makanya aku akan meminta km untuk mengantarku kesuatu tempat" Rui pun mengiyakan.
Mereka ternyata pergi ke pantai, menghabiskan waktu romantis mereka karena ternyata saling menyukai satu sama lain.
Singkat cerita awal kebahagiaan itu membuat cerah kembali warna hidup Rui, Rui datang kepondok untuk melanjutkan menjadi atlet, tinggal diapartement Akari, dan membiayayai kebutuhan Akari dan membelikan anjing kecil untuk menemani Akari, Rui yang semakin giat dalam mencari uang, mengikuti perlombaan dan mendapat uang, hidupnya sungguh mulai ada warnanya, sedang Akari dengan hobi barunya membuat kerajinan pot dan gelas dari tanah liat.
Saat berada di kasur, Akari memegang wajah Rui dan meraba nya perlahan sambil berucap "Apakah kamu tampan? Jikalau tidak aku akan tetap menyukaimu karena hatimu yang baik, tolong tatap mataku" Rui pun beranikan diri untuk menatap matanya dan seketika mereka bericuman untuk pertama kali, dan setelah itu Akari ingin memamerkan bahwa dia juga mempelajari ilmu memijat, akhirnya Rui dipijat dengan penuh cinta oleh Akari.
Karir Rui semakin melonjak ketika di liga kick boxing legal yang diadakan pemerintah, pada saat itu Rui mampu untuk sampai semi final kancah nasional, saat itu juga teman panti yang menjadi mafia melihat pertandingan Rui, diakhir mereka bertemu dan mulai mengancam Rui jika tidak mau kembali ke dunia illegal lagi.
Rui mendiamkan nya dan pulang menuju apartemen, sesampai apartemen Rui melihat bercak Pilok ancaman dari team mafia itu, dan segera membuka pintu, dan ternyata dapur berantakan sayuran seperti SOP yang tumpah, ia pun lari kerumah sakit dan ternyata Akari merasa sakit dengan matanya.
Esoknya, Rui pun berfikir keras kenapa hidupnya selalu dihantui dengan ketidak nyamanan, akhirnya dia menyadari "Apakah aku harus menebus dosa dosaku kemarin?"
Malam tiba pun perbincangan Akari dan Rui menuju ke arah penyembuhan mata Akari, Akari menolak karena biaya nya yang sangat mahal dan terlebih dia akan lebih nyaman menjadi buta karena matanya adalah Rui, Rui menangis dan memeluknya "Akan kupastikan kamu dapat melihat dunia kembali dan kubuatkan rumah bengkel untuk kerajiinanmu", keesokan hari Akari ingin diantar ke pemakaman ibu dan ayahnya, singkat cerita Akari menceritakan kronologi Akari kecelakaan, "pada saat itu aku baru saja menyelesaikan SIM ku dan mengajak orang tuaku jalan jalan, ada suatu jalan aku gagal fokus terhadap ada seorang pria yang terbakar terjun dari gedung yang membuatku hilang kendali dalam menyetir dan akhirnya menabrak mobil dan terguling hanya aku yang selamat namun dengan kebutaan, Rui yang saat itu melihat tanggal meninggal orang tuanya sontak teringat, pada tanggal tersebut Rui sedang dengan teman mafianya yang sedan menagih utang seorang bapak bapak, pada waktu itu bapak bapak itu dihajar habis habisan oleh Rui karena memang dia menjadi tim hajar di mafia itu, ketika teman mafia nya keluar ruangan, bapak bapak itu memelas dengan Rui dan Rui hanya terdiam menghentikan pukulannya, akhirnya Bapak bapak itu telah stress dan tidak tau lagi harus seperti apa membayar hutangnya itu, dan mengambil drum bensin dan menyiramkan dirinya sendiri hingga dia terbakar dan loncat dari jendela gedung itu, memori trauma itu ternyata menyambung dengan bagaimana Akari kehilangan hidupnya, dan merasa sangat terpukul tanpa memberitahu Akari.
Malamnya Rui menghampiri teman mafia nya, untuk tidak menganggu Akari, teman nya pun bilang "aku ada pertandingan besar yang mana kau akan dapat bagian besar pula, kalau kau mau bertarung lagi diunderground itu kali terakhir aku mengganggumu" Rui pun diam dan akhirnya mengiyakan dan meminta untuk uangnya dahulu, temannya menyetujui,
Kemudian Rui menghampiri sasana tinju nya dan bilang akan mundur di semi final demi menyelamatkan Akari, pelatih marah namun akhirnya memahami tindakan Rui.
Singkat cerita tiba hari dimana Akari harus operasi, Rui mengantar Akari pada saat itu, Akari mengucapkan "ayo setelah ini, ijinkan aku melihatmu menangkan ligamu, menata rumah baru, melihat anggunya aku memakai baju pernikahan, melihat wajah anak anak kita nanti, dan tentunya melihat wajahmu yang bercahaya"
Rui pun menangis, setelah mengantar ke ruang operasi Rui pergi ke apartement dan membuang semua jejak jejak Rui mulai KTP, foto, dokumen yang ada namanya untuk dibakar, lalu ia ke tempat mafia untuk bertanding di pertarungan jalanan yang mana taruhannya besar sekali.
Ternyata maksud dari teman mafianya adalah membunuh Rui dalam pertandingan itu, dimana lawan Rui adalah orang yang sangat kuat, singkat cerita Rui yang hampir mati karena dapet pukulan pukulan telak, Rui mengingat Akari dan langsung memberikan serangan mau terakhir ke lawannya dan akhirnya Rui memenangkannya, teman mafia nya sangat marah pada saat itu dan mencoba membunuh Rui yang sedang berjalan pulang dengan 2 tusukan dipunggung.
Scene berjalnjut setelah beberapa hari kemudian Rui tak kunjung pulang yang mana apartement sudah lewat jatuh tempo dan Akari diusir dari apartement karena setelah matanya sembuh dan bisa melihat dia tidak tau kabar Rui sama sekali,
Sembari membereskan beberapa barang yang akan diangkut Akari mendapat paket dari Rui, yaitu kotak musik, yang mana alunannya adalah alunan yang sering disenandungkan Akari, dan juga rumah yang udah dipersiapkan Rui beserta uang modal untuk membuat showroom kerajinan pot Akari.
2 tahun berlalu, showroom Akari kian terkenal dan sudah terlihat besar menjadi toko kerajinan yang ada dipinggir jalan raya. Akari yang meneruskan hidup tanpa mengetahui bagaimana dengan Rui, ia menjadi relawan rumah sakit yang ada di daerah tersebut.
Tiba waktu kunjungan Akari didalam ruangan yang ada 2 pasien yaitu kakek kakek dan satu orang pria, setelah memeriksa dan memberikan mug gelas yang ia janjikan ke kakek Akari bergantian menyapa Rui yang saat itu namanya sudah berganti, Akari menawarkan untuk dimemijat dan akhirnya Rui dipijat dipunggungnya tanpa berbicara satu katapun, Akari seperti aneh dan merasa pria itu mungkinkah Akari, karena sebelum nya setelah bisa melihat Akari tidak lagi punya foto berdua atau pun foto Rui. Saat memijat dipunggungnya Akari merasa nostalgia, akhirnya Akari pun bingung dan setelah memijat pria itu ia pun pergi melanjutkan kunjungannya.
Beberapa hari kemudian, Rui berjalan jalan dan tiba di showroom Akari dan masuk, yang sebelumnya dia sudah tertegun dengan nama showroomnya adalah "Antonio"
Ketika masuk dia melihat bagaimana showroom yang diimpikan Akari akhirnya terwujud, dan kemudian membeli pot bunga yang terdapat bunga kinmokousei, sembari dipacking mata Rui tertuju pada etalase yang tidak dijual itu terdisplay "kotak musik" yang ia berikan kepada Akari, seketika itu setelah dipacking karyawan Akari memberikan sambil bingung "apakah anda baik baik saja tuan?" Karena disitu Rui memainkan musiknya dan menangis.
Keluar dari toko berjalan agak jauh tiba tiba, anjing yang diberikannya ke Akari dahulu yang bernama Soko mengejar Rui dan membuat Rui jatuh dengan tongkat bantu jalannya. Seketika Akari membantu Rui yang terjatuh sambil minta maaf dan baru ngeh kalo "bukankah anda yang waktu itu dirumah sakit?" Rui yang kaget hanya mengangguk dan langsung bergegas pergi.
Akari pun bingung dan melanjutkan untuk keshowroom, sesampainya Akari kaget "wah ada yang membeli pot bunga kinmokousei, sang karyawan pun menanyakan "tadi ada pria menggunakan tongkat jalan menangis memainkan kotak musik ini, apakah lagu ini begitu menyedihkan?" Akari pun menangis dan berusaha mengejar pria itu.
Akira pun kehilangan jejak Rui, akhirnya scene berlanjut pada Rui yang telah sampai pantai yang pernah ia kunjungi dengan Akari, sembari jalan kebbibir pantai, ada teriakan wanita dibelakang Rui,
"APAKAH KAU TERSESAT?" :')
Rui memandang Akari dari kejauhan dan Akari pun berjalan mendekat kepada Rui, setelah berhadapan Akari kembali meraba wajah Rui seperti waktu sedang buta, dan berucap,
"Okairi..." Tangis pun meledak dikeduanya, dan tiasa hentinya Rui berucap "Taddaimaa.. taddaimaa... Taddaima...taddaima..."
Akari yang menangis berucap "Kamu berjanji akan bertanggung jawab pada saat aku dikeluarkan dari pekerjaan, mari bangun kembali dan melihat kita menikah dan melihat wajah anak anak kita"
Ending...
Fyuh cape ya bacanya? Wkwk semoga km baca sampai habis,
Seperti difilm itu, aku akan menanti kepulanganmu, mengucapkan "Okairi" ku terhadapmu, memelukmu, mendukung apa yang kamu impikan dan inginkan, untuk sekarang aku hanya mampu mendoakanmu dalam proses puncak kebahagiaanmu, denganku atau bukan.
Segitu dlu dongengnya ya, aku harap kamu tidur nyenyak, oyasuminasaii.. ainoyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar