Tengah malam tadi aku terbangun,
Mencoba memanifeskan kerinduanku,
Dengan mencoba chat kamu,
Dan kamu tengah terbangun juga.
Voice note yang kuputar berulang ulang kali,
Mengobati tapi tak juga mereda ternyata,
Sembari membayangkan wajahmu,
Kala berucap di voice note itu,
Dengan kamu yang sudah tidak peduli lagi denganku.
Siang tadi aku menghampiri temen temen,
Lagi pada ngopi, jadi sekalian aku ikut,
Sekalian membuat proposal kerjaan,
Sembari menyibukkan diri.
Habis itu aku sama anak anak ke tekun,
Eh ternyata tutup, ku menyarankan mie ayam palagan,
Yang kita pernah makan disitu yang bakul e atos itu hlo yang wkwk
Melewati kosmu yang tampak kamu masih dikos,
Sedikit membayangkan momen makan sama kamu tadi.
Pulang dari mie ayam, wagim pengen nyari spot nyore dipinggir kali,
Kusarankan kali yang ternyata ada didekat kos,
Sembari kulewati lagi kosmu,
Namun ada montor asing yang tak kukenal bertengger di parkiran montor kos kamu.
Mungkin beny sudah dateng ya?
Pikiranku meliar,
Tentang sesaknya dada memikirkannya,
Kalian yang tengah bermesra mesraan,
Ditempat dulu yang ku sebut rumahku.
Apakah dia memeluk dan menciummu?
Memandangimu berdandan?
Bagaimana busana mu saat keluar hari ini?
Apakah menggunakan rok favoritmu?
Ah sial dadaku sesak, kepala ku keruh.
Aku membenci keadaan seperti ini,
Aku akan menderita sampai kutemukan ujung jalan yang harus kutempuh ini,
Aku akan tetap menulis kok,
Untuk kamu yang tidak peduli,
Namun kuanggap kamu adalah orang yang gemar membaca,
Terlebih membaca tulisan pria pengemis perhatian ini.
Diperkumpulan yang masih merasa feeling blue, riuh, sesak.
Have fun ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar