Kamis, 18 Januari 2024

Sekali saja?

Ditengah malam dan riuh hujan menuju pagi ini,
Hanyut dalam lamunan,
Memori memori yang sedang enggan aku pikirkan,
Terlalu berat dan tak nyata,

Namun,
Boleh kah sekali saja lagi,

Bertemu dan memelukmu,
Berbincang dalam dalam dihalaman belakang hingga senja redup dan kita bergegas masuk,
Mengajakmu pergi jauh melihat pantai,
Membelikanmu jajan kesukaanmu,
Membuatmu tersenyum dikala kita sedang bertengkar,
Membicarakan antara duniaku dan duniamu secara bergantian,
Membicarakan anime yang sedang kita tonton,
Melihat video video lucu sembari engkau memelukku,
Memainkan permainan yang sering kita mainkan dengan penuh keseruan dan kebahagiaan,
Menampung tangismu ketika dunia sedang jahat denganmu,
Menemani kamu berbelanja dengan amarahmu jika tidak mengingatkan tentang apa yang harus kamu beli,
Mencoba warung atau restoran dengan julidnya kita,
Berbincang seharian, bepergian seharian, asal semua denganmu.

Kau tahu? Kebiasaan ku ketika aku hendak pulang dan memastikan engkau terlelap, aku selalu memandangimu dalam dalam sebelum aku beranjak mematikan lampu dan menutup pintu, 
Aku bersyukur sekali waktu itu, membuat ku berpikir aku tak akan meninggalkanmu, aku akan merawatmu seutuhnya dalam apapun kondisimu, menerima sesaknya kau rasakan hidupmu, mencoba lebih keras untuk senyum mu selalu ada diwajahmu, bisaku hanya berjuang, berfikir, dan menjalani untuk mempertahankan hal yang membuat ku lebih hidup lagi.

Namun dari hal yang aku inginkan sekali lagi itu,
Aku juga tersadar,

Ternyata aku setakpantas itu untuk bersanding lagi denganmu,
Pria payah yang jelek sepertiku, tidak bisa membuatmu bangga memilikiku,
Banyak hal yang telah aku renggut darimu,
Banyak hal yang ku berikan adalah kesedihan,
Banyak hal yang membuatku tak berguna.

Apakah gerangan kala itu kau menyukaiku?
Dengan berani kau membalas bahwa kau menyukaiku juga,
Apakah kejujuran itu bisa aku yakini bahwa memang benar engkau sempat berupaya menyukaiku walau sebenarnya kala itu hanya akulah yang bisa menenangkanmu?
Mengantarkan engkau menuju sembuh,
Setelah luka luka mu hilang, kau temukan buku baru, dan enggan membaca buku ku yang belum usai.

Terimakasih atas waktu yang engkau beri untuk membacaku, 
Aku akan senang dan mendukungmu dengan buku baru yang sedang engkau baca,
Selama itu kau senang, bukan berarti aku senang, paling tidak aku bisa tenang, kau tak harus berduka kembali dan merasakan kosongnya hidup.

Kasihku akan abadi, namun tak berarti harus bersamamu, mungkin ini seni ku mencintaimu dalam diam dan doa,
Seperti halnya aku yang mencintai sebuah buku jauh sebelum mu, buku itu bisa usai kubaca setelah aku menemukan buku berjudul kan namamu,
Aku harap nantinya pasti akan ada yang membacaku kembali, menuliskan kembali, dan menyelesaikan cerita ini,
Tidak harus kamu, tidak harus yang dulu,
Aku percaya nanti pasti ada,
Walau cintaku untuk sekarang sudah habis kuberikan padamu semua.
Entah orang berikutnya akan mengalahkan mu, walau untuk saat ini hati ini ingin kamu memenangkannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar